BANYUWANGI - Dinas Pertanin dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, melakukan sidak peredaran daging sapi dan ayam menjelang Hari Raya Idul Fitri 2024. Pengawasan ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya daging oplosan dan glonggoan, serta daging yang mengandung bahan kimia berbahaya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Arief Setiawan mengatakan, inspeksi mendadak itu dilakukan menyeluruh di seluruh pasar dan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang ada di Banyuwangi.
Baca juga:
Tiga Bintara Kodim Surabaya Utara Dilepas
|
(Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Arief Setiawan, memeriksa setiap daging yang dijual di pasar)
Petugas melakukan pengecekan satu persatu daging menggunakan PH meter yang bisa mengukur kadar air pada daging guna mengetahui apakah daging yang diperjual belikan merupakan daging glonggoan atau bukan. "Ini upaya kita untuk memastikan tidak ada kecurangan, sehingga daging yang dijual aman dan layak konsumsi, " ujar Arief, Kamis (28/3/2024) malam.
Inspeksi semacam itu, kata Arief, rutin dilakukan petugas. Tidak hanya pada momen hari besar seperti lebaran saja, akan tetapi rutin dilakukan setiap hari. Selain sidak daging sapi, sidak juga menyasar pedagang daging ayam. Sasarannya mengantisipasi penggunaan bahan kimia dalam daging.
"Hasilnya, kita tidak pernah menemukan adanya kecurangan. Meski begitu kita terus melakukan langkah antisipastif, " katanya.
Menjelang lebaran, Dinas Pertanian belum menemukan adanya kenaikan harga daging secara signifikan. Saat ini harga daging sapi jelang lebaran masih katagori normal yakni berkisar di harga Rp125 ribu hingga Rp130 ribu untuk katagori super.
"Begitu juga harga ayam potong di Rp35 ribu meski terjadi kenaikan walaupun tidak signifikan, " terang Arief.
Sementara untuk sirkulasi daging Dinas Pertanian mencatat saat hari normal di Banyuwangi per harinya bisa mencapai 4, 2ton daging atau 40 an ekor sapi. Sementara untuk daging ayam sirkulasinya 20 an ton per hari. "Saat lebaran ada kenaikan biasanya 10 persesn dibanding hari biasa, " tuturnya.
Meski begitu, Arief menyebut ketersediaan daging untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dipastikan aman hingga lebaran. "Kita tiap tahun selalu surplus ternak. Semua tercukupi dengan baik dan aman, " pungkasnya. (***)