BANYUWANGI - Mudik merupakan sebutan untuk kegiatan pulang ke kampung halaman yang biasanya dilakukan oleh perantau untuk merayakan Lebaran bersama sanak saudara. Masyarakat yang hendak melakukan perjalanan mudik tahun ini hendaknya mulai mempersiapkan diri. Diantaranya dengan mengantisipasi potensi kepadatan yang bakal terjadi.
Diperkirakan puncak arus mudik untuk lebaran 2024 akan terjadi pada 5 April mendatang. Ini disebabkan, pada fase itu merupakan sudah masuk libur sekolah untuk hari raya Idul Fitri. Terlebih lagi Sebagian besar pabrik atau tempat usaha mulai meliburkan karyawannya.
Dilansir laman Kakorlantas Polri, Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengimbau masyarakat agar mengantisipasi puncak arus mudik Lebaran 2024 yang diprediksi akan terjadi pada tanggal 5 April dan arus balik pada tanggal 15 April mendatang.
"Bagi masyarakat agar memilih waktu atau tidak melakukan mudik pada waktu puncak mudik dan balik atau masyarakat dapat memilih waktu berangkat maupun kembali yang tepat untuk menghindari kemacetan, " katanya.
Baca juga:
Kalemdiklat Polri Kunker Ke SPN Polda Jatim
|
Untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik lebaran tahun ini, Polri juga akan menggelar Operasi Ketupat 2024. Operasi ini akan berlangsung selama 13 hari, mulai dari 4 April hingga 16 April 2024.
Selain imbauan untuk menghindari tanggal puncak mudik tersebut. Polri juga memberikan beberapa saran lain bagi para pemudik, Diantaranya dengan mempersiapkan diri dan kendaraan.
Bagi yang berencana menggunakan akses tol selalu siapkan saldo e-toll yang cukup. Dan jangan lupa untuk senantiasa patuhi peraturan rambu lalu lintas, utamakan keselamatan. Beristirahat jika Lelah dan berdoa sebelum berangkat.
Sementara itu, Polri tidak merekomendasikan warga untuk mudik menggunakan kendaraan roda dua. Alasannya, spesifikasi kendaraan roda dua tidak diperuntukkan untuk perjalanan jauh.
"Kami tidak merekomendasikan untuk menggunakan kendaraan roda dua pada saat melakukan mudik lebaran, dikarenakan spektek kendaraan yang tidak diperuntukkan untuk perjalanan jauh dan berdasarkan hasil anev pelaksanaan operasi sebelumnya bahwa kendaraan roda dua yang menyumbang korban kecelakaan lalu lintas tertinggi termasuk korban meninggal dunia, " ujar Trunoyudo.
Brigjen Trunoyudo mengharapkan para pemudik dapat melaksanakan perjalanan mudik dengan aman dan nyaman. (***)